Cara menggunakan AVOmeter | Multimeter Analog
<;;
Cara menggunakan AVOmeter - AVOmeter atau Multimeter merupakan alat ukur general purpose (digunakan secara luas). Fungsi AVOmeter (Multimeter/Multitester) Analog analog secara umum untuk mengukur tegangan, Arus dan Hambatan. AVO adalah singkatan dari Ampere Voltase dan Ohm jika di bahasakan menjadi Arus, Tegangan dan Resistansi/hambatan.
Setelah kalian mempelajari tentang Arus dan tegangan listrik, hukum Ohm dan daya listrik, kita akan belajar mengukur menggunakan alat ukur listrik seperti AVOmeter atau Multimeter
Fokus dalam pembahasan kali ini adalah AVOmeter Analog. Apa itu Analog? Lanjut baca ya...
AVO atau Multimeter Analog adalah alat ukur listrik yang menggunakan penunjuk hasil pengukuran secara manual (analog) menggunakan jarum tunjuk. Jadi kalian harus dapat menganalisa dan memperhitungkan hasil pengukuran berdasarkan beberapa parameter. Gimana caranya? Baca terus...
Kenapa memakai AVOmeter analog? Pertama karena murah! Hehehe. Yang kedua handal dan awet.
<;Gambar 1. Bagian-bagian AVOmeter analog ;
Ada 10 bagian AVOmeter yang akan sering dipakai dalam kegiatan pengukuran Arus, tegangan atau Ohm (resistansi)
<;Gambar 2. Mematikan AVOmeter analog ;
Tujuannya agar saat tegangan yang terukur ternyata sangat besar, maka AVOmeter tidak jebol! (Rusak). Tegangan AC disebut tegangan dengan arus bolak balik, sehingga tidak ada polaritas (+ dan -). Silahkan gunakan probe untuk mengukur secara bebas.
<;Gambar 3. Keamanan dalam memakai AVOmeter mengukur tegangan listrik ;
Tujuannya agar saat tegangan yang terukur ternyata sangat besar, maka AVOmeter tidak jebol! (Rusak). Kemudian, tegangan DC disebut tegangan dengan arus searah, sehingga ada ada polaritas (+ dan -). Pastikan probe merah pada polaritas plus (+) dan probe hitam pada minus (-).
<;Gambar 4. Keamanan dalam memakai AVOmeter mengukur tegangan DC (AKI, baterai, adaptor dll) ;
<;Gambar 5. Bagian-bagian papan skala AVOmeter ;
Pada saat mengukur tegangan, baik DC maupun AC, gunakan area papan bertuliskan DCV/ACV. Area kerja jarum dari 0 sampai angka maksimum (10/50/250). Sedangkan untuk pengukuran Ohm (resistansi), gunakan area kerja yang ditunjukan oleh garis panah hitam dari 0 sampai tak hingga.
<;Gambar 6. Rumus membaca hasil pengukuran avometer tegangan ;
Gambar 7. Mengukur tegangan AKI menggunakan AVOmeter ;
Contoh 2:
<;Gambar 8. Mengukur tegangan baterai menggunakan AVOmeter ;
Gambar 8. Mengukur tegangan PLN menggunakan AVOmeter ;
Gambar 9. Mengukur tegangan diatas 300 Volt menggunakan AVOmeter ;
Gambar 10. Cara kalibrasi 0 pengukuran OHM di AVOmeter ;
Gambar 11. Rumus membaca hasil pengukuran OHM tegangan ;
Gambar 12. Mengukur resistor 1Kohm menggunakan AVOmeter ;
Gambar 13. Mengecek kondisi kabel menggunakan AVOmeter ;
Cara menggunakan AVOmeter - AVOmeter atau Multimeter merupakan alat ukur general purpose (digunakan secara luas). Fungsi AVOmeter (Multimeter/Multitester) Analog analog secara umum untuk mengukur tegangan, Arus dan Hambatan. AVO adalah singkatan dari Ampere Voltase dan Ohm jika di bahasakan menjadi Arus, Tegangan dan Resistansi/hambatan.
Setelah kalian mempelajari tentang Arus dan tegangan listrik, hukum Ohm dan daya listrik, kita akan belajar mengukur menggunakan alat ukur listrik seperti AVOmeter atau Multimeter
Fokus dalam pembahasan kali ini adalah AVOmeter Analog. Apa itu Analog? Lanjut baca ya...
Cara menggunakan AVOmeter Analog
Kompetensi Dasar
Indikator pencapaian kompetensi
Materi Cara menggunakan AVOmeter
Tujuan saya belajar
Setelah mempelajari materi Cara menggunakan AVOmeter, saya mampu mempraktekan dengan teliti, cermat, jujur dan percaya diri:
Media dan sumber belajar
Alat dan bahan
Prasyarat
- 3.5. menerapkan elektronika dasar (kelistrikan, komponen elektronika dan skema rangkaian elektronika)
- 4.5. Mempraktikkan fungsi kelistrikan dan komponen elektronika
Indikator pencapaian kompetensi
Materi Cara menggunakan AVOmeter
- Penjelasan AVOmeter/Multimeter Analog
- Bagian-bagian AVOmeter/Multimeter Analog
- Faktor K3LH atau keamanan dalam memakai AVOmeter Analog
- Memahami papan skala AVOmeter/Multimeter analog
- Rumus membaca hasil pengukuran AVOmeter/Multimeter analog
- Contoh pengukuran tegangan DC AVOmeter analog
Tujuan saya belajar
Setelah mempelajari materi Cara menggunakan AVOmeter, saya mampu mempraktekan dengan teliti, cermat, jujur dan percaya diri:
- Membaca hasil pengukuran AVOmeter/Multimeter Analog
Media dan sumber belajar
- Media:Powerpoint dan Google slide
- Sumber belajar: Buku, Modul dan LKS Administrasi sistem jaringan, Internet
Alat dan bahan
- 1 Buku coretan
- 1 unit AVOmeter Analog merk HELES /SUNWA
- 1 unit AKI
- 1 unit Baterai
- 1 unit Colokan kabel
Prasyarat
Penjelasan AVOmeter Analog
AVOmeter adalah alat ukur listrik dan rangkaian listrik. Apa saja yang dapat diukur oleh AVOmeter? Sesuai namanya, AVOmeter dapat mengukur Ampere (Arus), Voltase(Tegangan) dan Ohm (Resistansi/hambatan) listrikAVO atau Multimeter Analog adalah alat ukur listrik yang menggunakan penunjuk hasil pengukuran secara manual (analog) menggunakan jarum tunjuk. Jadi kalian harus dapat menganalisa dan memperhitungkan hasil pengukuran berdasarkan beberapa parameter. Gimana caranya? Baca terus...
Kenapa memakai AVOmeter analog? Pertama karena murah! Hehehe. Yang kedua handal dan awet.
Bagian-bagian AVOmeter Analog
Nah, bagian-bagian mana saja yang harus dipahami oleh kalian diantaranya ditunjukan oleh gambar dibawah ini.<;
Ada 10 bagian AVOmeter yang akan sering dipakai dalam kegiatan pengukuran Arus, tegangan atau Ohm (resistansi)
No. | Nama bagian | Fungsi |
---|---|---|
1 | Papan skala | Papan yang berisi angka-angka yang diskalakan |
2 | Jarum penunjuk | Jarum yang akan menunjuk pada angka tertentu dipapan skala. |
3 | Pengatur Nol (0) jarum | Mengatur posisi jarum di angka 0 pada papan selector untuk pengukuran Tegangan dan Arus |
4 | Selector Tegangan DC | Arahkan saklar selector ke posisi ini untuk mengukur tegangan DC. Tegangan DC seperti baterai dan AKI |
5 | Selector Arus DC | Arahkan saklar selector ke posisi ini untuk mengukur tegangan DC. Tegangan DC seperti baterai dan AKI |
6 | Saklar selector | Saklar untuk memilih jenis pengukuran. Misal, mengukur resistansi, arahkan saklar ke selector OHM, tegangan DC ke DCV atau tegangan AC ke ACV |
7 | Probe (peraba) | Kabel merah dan hitam yang dipakai untuk mengukur dengan cara menempelkan ujung probe pada benda / alat yang akar diukur |
8 | Pengatur nol (0) Ohm meter | Saat mengukur OHM, pastikan dikalibrasi (di nolkan) agar pengukuran akurat. Gimana caranya? Baca terus... |
9 | Selector Tegangan AC | Arahkan saklar selector ke posisi ini untuk mengukur tegangan AC. Tegangan AC seperti PLN |
10 | Selector Ohm | Selector untuk mengukur resistansi. Umumnya yang diukur adalah resistor, kabel dll. |
K3LH dalam pemakaian AVOmeter
Agar AVOmeter yang dipakai awet dan menghindari kecelakaan kerja, maka perlu adanya pengetahuan dasar penggunaan AVOmeter.A Matikan AVOmeter
Selalu posisikan saklar selector pada posisi OFF jika AVOmeter tidak digunakan, terutama dalam jangka waktu lama. Didalam AVOmeter terdapat 2 baterai yang akan bekerja saat saklar selector digunakan untuk pengukuran.<;
B Mengukur tegangan AC (listrik PLN) yang tidak diketahui besarnya
Saat mengukur tegangan, terutama AC (Alternating Current) yang tidak diketahui besaranya, maka pastikan saklar selector selalu pada posisi skala tertinggi.Tujuannya agar saat tegangan yang terukur ternyata sangat besar, maka AVOmeter tidak jebol! (Rusak). Tegangan AC disebut tegangan dengan arus bolak balik, sehingga tidak ada polaritas (+ dan -). Silahkan gunakan probe untuk mengukur secara bebas.
<;
C Mengukur tegangan DC (AKI / Baterai) yang tidak diketahui besarnya
Saat mengukur tegangan, terutama DC (Direct Current) yang tidak diketahui besaranya, maka pastikan saklar selector selalu pada posisi skala tertinggi.Tujuannya agar saat tegangan yang terukur ternyata sangat besar, maka AVOmeter tidak jebol! (Rusak). Kemudian, tegangan DC disebut tegangan dengan arus searah, sehingga ada ada polaritas (+ dan -). Pastikan probe merah pada polaritas plus (+) dan probe hitam pada minus (-).
<;
D Mengukur Arus
AVOmeter analog tidak dirancang untuk mengukur arus besar. Maksimum arus yang bisa diukur adalah 250mA (miliAmpere). Sangat kecil sekali, sehingga pengukuran arus tidak pernah menggunakan alat ukur AVOmeter. Ada alat ukur khusus. Jika anda nekat, silahkan saja, tapi saya sudah peringatkan ya...
Memahami papan skala AVOmeter / Multimeter analog
Kita analisa dulu bagian-bagian papan skala pada AVOmeter/Multimeter dibawah ini ya...<;
Pada saat mengukur tegangan, baik DC maupun AC, gunakan area papan bertuliskan DCV/ACV. Area kerja jarum dari 0 sampai angka maksimum (10/50/250). Sedangkan untuk pengukuran Ohm (resistansi), gunakan area kerja yang ditunjukan oleh garis panah hitam dari 0 sampai tak hingga.
Rumus membaca hasil pengukuran tegangan AVOmeter
Untuk membaca hasil pengukuran AVOmeter/Multimeter, maka selain pengalaman, ada juga rumusnya. Cari yang paling mudah saja, dan kalian juga dapat menemukan rumusnya sendiri seiring kalian sering menggunakan alat ukur listrik ini.Hasil ukur = (skala pada selector / skala terbesar pada papan) x angka yang ditunjuk jarum.
<;
Contoh pengukuran tegangan DC AVOmeter
Langkah pengukuran Tegangan DC / AKI menggunakan AVOmeter.- Lakukan cek AVOmeter, apakah ada baterainya
- Pastikan jarum tunjuk AVOmeter lurus dengan angka NOL. Gunakan cermin yang ada di papan skala
- Atur jarum tunjuk AVOmeter lurus dengan angka NOL (jika diperlukan). Gunakan obeng Minus dan cermin yang ada di papan skala, agar akurat
- Pastikan probe merah dan hitam dalam keadaan baik, dan tidak terbalik (khusus AVOmeter yang probenya dapat dilepas)
- Lihat spesifikasi AKI, secara umum AKI motor dan AKI mobil memiliki tegangan 13,7 Volt DC (jika penuh)
- Jika sudah diketahui data ini, saklar selector pindah ke DCV skala 50
- Kenapa tidak 10? Ya logika saja, yang mau diukur 13,7 Volt, sedangkan skala maksimum pada selector 10, ada 2 kemungkinan, AVOmeter langsung rusak (kebakar) atau langsung putus (ada pengaman)
- Pastikan saat mengukur AKI, probe Merah (+) dan Hitam (-) tidak salah kutub (polar)
- Analisa Hasil pengukuran, saklar selector di skala 50, maka skala yang dibaca pada papan dari 0 - 50. Jarum menunjuk di angka 10 + 1 = 11. Maka hasil pengukuran = 11 DCV
Contoh 2:
<;
Contoh pengukuran tegangan AC AVOmeter
Langkah pengukuran Tegangan AC PLN menggunakan AVOmeter.- Lakukan cek AVOmeter, apakah ada baterainya
- Pastikan jarum tunjuk AVOmeter lurus dengan angka NOL. Gunakan cermin yang ada di papan skala
- Atur jarum tunjuk AVOmeter lurus dengan angka NOL (jika diperlukan). Gunakan obeng Minus dan cermin yang ada di papan skala, agar akurat
- Pastikan probe merah dan hitam dalam keadaan baik, dan tidak terbalik (khusus AVOmeter yang probenya dapat dilepas)
- Diketahui, tegangan PLN di Indonesia 220 VAC
- Jika sudah diketahui data ini, saklar selector pindah ke ACV skala 250
- Pastikan saat mengukur listrik PLN, gunakan sandal atau sepatu untuk keamanan
- Analisa Hasil pengukuran, saklar selector di skala 250, maka skala yang dibaca pada papan dari 0 - 250. Jarum menunjuk di angka 175 + 5 + 5 = 185. Maka hasil pengukuran = 185 ACV
Contoh pengukuran tegangan AC diatas 300 Volt
Langkah pengukuran Tegangan AC diatas 300 ACV menggunakan AVOmeter.- Lakukan cek AVOmeter, apakah ada baterainya
- Pastikan jarum tunjuk AVOmeter lurus dengan angka NOL. Gunakan cermin yang ada di papan skala
- Atur jarum tunjuk AVOmeter lurus dengan angka NOL (jika diperlukan). Gunakan obeng Minus dan cermin yang ada di papan skala, agar akurat
- Pastikan probe merah dan hitam dalam keadaan baik, dan tidak terbalik (khusus AVOmeter yang probenya dapat dilepas)
- Diketahui, hendak mengukur tegangan ACV diatas 300 Volt
- Jika sudah diketahui data ini, saklar selector pindah ke ACV skala 1000
- Pastikan saat mengukur listrik, gunakan sandal atau sepatu untuk keamanan
- Analisa Hasil pengukuran, saklar selector di skala 1000, maka skala yang dibaca pada papan dari 0 - 10. Jarum menunjuk di angka 6 + 0,2 = 6,2. Maka hasil pengukuran = 6,2 x 100 = 620 ACV
Melakukan kalibrasi AVOmeter untuk mengukur Ohm (hambatan)
Langkah kalibrasi pengukuran resistasi menggunakan AVOmeter.- Lakukan cek AVOmeter, apakah ada baterainya
- Posisikan Saklar selector pada OHM
- Lakukan kalibrasi (menolkan) jarum tunjuk, Caranya...
- Ada banyak pilihan skala, mulai dari X1, X10, X1K (1000 ohm)) dan X100K (100.000 ohm)
- Untuk saat ini, pilih selector pada X10
- Gabungkan (tempel) Probe merah (+) dan Probe hitam (-)
- Jarum tunjuk akan bergerak ke arah NOL (0)
- Probe masih dalam keadaan menempel, putar KNOB pengatur 0 Ohm sampai jarum tunjuk benar-benar di posisi 0
- Jika sudah, maka AVOmeter siap digunakan untuk mengukur Resistansi
Rumus membaca hasil pengukuran Ohm (hambatan) AVOmeter
Rumus untuk mengukur hasil pengukuran OHM (hambatan) adalah sebagai berikut:Hasil ukur = angka yang ditunjuk jarum x skala pada selector
<;Contoh pengukuran OHM / resistansi dengan AVOmeter
Langkah pengukuran OHM/resistansi menggunakan AVOmeter.- Lakukan cek AVOmeter, apakah ada baterainya
- Posisikan Saklar selector pada OHM
- Lakukan kalibrasi
- Contoh: diberikan reistor 4 warna : coklat, hitam, merah dan emas
- Lakukan perhitungan nilai resistor tersebut berdasar teori (pelajari cara membaca resistor 4 dan 5 warna), berdasar hasil perhitungan R = 1000 Ohm
- Sesuaikan hasil perhitungan dengan pilihan saklar selector. Selector diposisi X10
- Analisanya jarum harus menunjuk diangka 100. Kenapa? Karena 100 X10 = 1000 ohm (1KOhm).
- Sekarang berdasarkan pengukuran : Tempel probe sesuai contoh pada kaki kaki resistor
- Jika sudah, lihat hasil pengukuran dari jarum AVOmeter yang ditunjuk. Jarum menunjuk di angka 80, jadi berdasar hasil pengukuran = 80 X10 = 800 ohm
- Kalau bedanya terlalu jauh antara hasil perhitungan dan hasil pengukuran, anda bisa ambil kesimpulan, bahwa resistor tersebut rusak
Contoh pengukuran mengecek Kabel Bagus atau Tidak dengan AVOmeter posisi Ohm
Langkah pengukuran mengecek Kabel Bagus atau Tidak- Lakukan cek AVOmeter, apakah ada baterainya
- Posisikan Saklar selector pada OHM
- Lakukan kalibrasi
- Kabel yang bagus, ujung dengan ujung harus tersambung maka Resistansi (hambatan) kabel sangat kecil mendekati 0, jika kabel putus, maka resistansi (hambatannya) bernilai sangat besar alias tidak tersambung
- Pilih saklar selector diposisi X1
- Analisa kasar jarum harus menunjuk diangka 0. Kenapa? Berarti kabel bagus. Jika jarum tidak bergerak, kesimpulan kabel putus
- Tempel probe diujung kabel A dan B
- Jika sudah, lihat hasil pengukuran dari jarum AVOmeter yang ditunjuk. Jarum menunjuk di angka 0, jadi berdasar hasil pengukuran = 0 X1 = 0, maka kabel tersebut dinyatakan bagus
Comments
Post a Comment